Makanlah sesamamu maka kau akan dimakan. Telah berulang kisah makan
memakan. Kerasukam pun jadi gaya kehidupan. Dimana-mana sendawa
bersahutan dengan rintih kelaparan.
Kau ajak anak-anak bernyanyi dan bercanda. Setelah itu kau bantai ayah dan ibunya, dan kau hancurkan rumah-rumah mereka.
Demikian sepenggal bait puisi berjudul Kanibal ciptaan Asmadji AS
Muchtar yang dibacakan
Anggota DPRDSU dari Fraksi PAN, Ir H Kamaluddin Harahap MSi. Dia membaca
puisi itu saat tampil di acara Parade Baca Puisi digelar Anggota DPRDSU
dan Wartawan Unit DPRDSU, Senin
malam.
Acara menampilkan artis dan seniman ibukota, Hj Neno Warisman itu dihadiri Gubsu dan Sekdaprovsu, H Syamsul Hilal SE dan DR RE Nainggolan. Turut juga membacakan puisi diacara itu yakni Gubsu, Sekdaprovsu, mewakili Pangdam, serta Danlantamal.
Kamaluddin juga Ketua DPW PAN Sumut yang tampil semangat kembali
melanjutkan bacaan puisi berjudul Kanibal dengan mendapat sambutan tepuk
tangan dari para hadirin termasuk Hj Neno Warisman. Adapun lanjutan
bait puisinya yakni, Kau bangun rumah sakit sangatlah kau buat wabah
berjangkit. Dan udara kau racuni dengan berbagai radiasi.
Siapa
sesungguhnya yang memangsa pemangsa.Siapa sesungguhnya pemangsa yang
memangsa. Disini tak ada lagi sisa kecuali bayang-bayang yang juga
terluka, ada bekas cakarmu
dimana-mana.
Selain
membaca puisi berjudul Kanibal, Kamaluddin juga caleg DPRDSU dapem Sumut
1 nomor urut 1 tersebut juga mebaca puisi berjudul Pergulatan.
Kamaluddin kepada wartawan usai membacakan puisi mengaku, judul puisi
Kanibal tersebut saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi masa kini.
"Kita amati saja di sekitar kita bahkan di negara kita Indonesia,
sesama manusia saling 'makan memakan' khususnya saling sikut dan
menjatuhkan. Tidak hanya itu, saat ini juga kita bisa melihat bahwa
banyak orang atau sekelompok orang khususnya pejabat, pertama semangat
membangun sarana rumah sakit tapi sayangnya mereka malah membuat wabah
berjangkit hingga meracuni udara dengan berbagai radiasi," ujar
Kamaluddin.
Lebihlanjut Kamaluddin mengaku, membaca puisi di
kalangan legislatif, eksekutif, yudikatif serta kalangan pers dan tokoh
pendidikan diyakini akan
mampu membawa pesan-pesan moral
yang penting demi untuk perbaikan bangsa dan daerah. Makanya Kamaluddin
berharap lewat puisi-puisi yang disampaikan di acara agar kiranya
mendapat tanggapan dan perhatian dari pihak terkait untuk menjadi bahan
masukan